Oleh: Nur Hasim
Konon, mutakallim adalah orang yang serius, suka mikir keras. Tapi, saya mendapati kisah-kisah agung beliau-beliau nyantai saja ketika berhadapan dengan "lawan diskusi", sebagaimana pernah saya tulis diantaranya kisah Imam Fakhruddin al-Râzi.
Kisah berikut adalah Syekh Shafiyuddin al-Hindi, seorang mutakallim juga.
Al-Imam Tâjuddin al-Subki menulis biografi beliau: Tulisan beliau itu paling hancur. Beliau itu seorang humoris lagi polos, hingga dikisahkan bahwa beliau bercerita:
Suatu kali Aku mendapati sebuah kitab di pasar kitab dengan tulisan yang kukira lebih hancur dari tulisanku. Aku lebihkan harganya dan (tetap) membelinya demi untuk membelaku terhadap orang-orang yang mengklaim bahwa tulisanku paling jelek. Ketika sampai di rumah, ternyata kitab itu adalah tulisanku yang dulu.